Mengenal
Penyakit Mers
Penyakit Mers (Middle Eastern Respiratory Syndrome Corona Virus)
adalah penyakit saluran pernafasan yang sangat berbahaya dan
dapat menyebabkan kematian,tingkat mortalitasnya mencapai 30-50 %.
Penyakit Mers disebabkan oleh Virus dari golongan Coronavirus ciri virus
ini pada permukaan tubuhnya diselimuti mirip mahkota. Virus sangat dekat
jenisnya dengan virus SARS (Severe Acute RespiratorySyndrome) yang pernah
mewabah dari Hongkong dan daratan China.
Virus Mers dari golongan
Coronavirus
Penyakit Mers merupakan
penyakit pernafasan dengan penularan yang cepat,dengan kontak langsung maupun
tidak langsung, Penularan dapat melalui udara yangtercemar virus mers, maupun
kontak langsung seperti terkena cairan dari hidung ataumulut penderita
Mers.Dalam banyak kasus, penderita MERS mengalami komplikasi serius yang
menyebabkan kegagalan multiorgan,gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan
perikarditis serta pneumonia berat yang berjung pada kematian.Hingga
tanggal 3 Mei ini WHO telah mengumumkan melalui situs resminya bahwatelah ada
401 orang dari 12 negara di seluruh dunia yang telah didiagnosis
menderita penyakit ini. Seluruh kasus tersebut diperkirakan
berasal dari 6 negara yang terletak di
Semenanjung Arab. Angka kematian penyakit ini
saat ini mencapai 50%.Manifestasi
infeksi virus ini cukup lebar, mulai dari tidak bergejala hingga memilikikeluhan gangguan pernapasan
yang cukup berat seperti demam tinggi, batuk dan sesaknafas. Hingga saat ini belumditemukan suatu vaksin untuk
pencegahan penyakit ini maupun terapi yang spesifikuntuk mengobatinya
CIRI-CIRI DAN CARA
PENYEBARAN VIRUS MERS
Ciri-ciriVirus mematikan
Middle East Respiratory Sindrome
Coronavirus
(MERS-CoV)
Pada umumnya,gejala dari infeksi MERS mirip dengan influenza, sehingga diistilahkan
"flu like syndrome".Karenanya sangat susah untuk dibedakan,
tanpa adanya pemeriksaan medis di rumah sakit.
Ciri-ciri dari MERS
adalah memiliki kemiripan dengan sindrom pernapasan akut berat (SARS). Keduanya sama-sama pneumonia yang disebabkan oleh virus.Meskipun
gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan virus sama, namun virus lebih
berbahaya daripada bakteri. Ini karena virus penyebab pneumonia tinggi sekali
virulensinya. Virulensi merupakan kemampuan virus menyebabkan penyakit.Pada
pneumonia yang disebabkan virus, perkembangan penyakit bisa hanya dalam hitungan
jam, bukan hari lagi. Sehingga sekali gejala muncul, pasien perlu
segeramemeriksakan diri untuk mencegah perkembangan penyakit semakin luas.
Masainkubasi dari virus hingga menyebabkan penyakit adalah dua hingga 14
hari.Sehingga mungkin saja seseorang terinfeksi virus corona MERS di Timur
Tengah dankemudian gejala baru timbul begitu sudah kembali ke negara asal.Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui dalam rangka mengenali apa saja
yangmenjadi tanda-tanda orang terkena virus yang satu ini.
Karena menyerang saluran pernafasan maka berikut tanda-tanda penyakit MERS antara lain adalah sebagai berikut
1.
Gangguan pernapasan (napas pendek dan
susah bernapas
2.
Demam tinggi di atas 38 derajat celcius,
bukan panas dalam yang biasa
3.
Batuk-batuk dan bersin-bersin
berkelanjutan
4.
Keluar mucus (lendir) yang berlebihan
dari hidungnya
5.
Sakit dada dan sering terasa nyeri
6.
Mengalami pneumonia
7.
Mengalami diare
8.
Gagal ginjal
Namun, tidak semua gejala tersebut akan terjadi pada setiap orang. Seperti diare
dan gagal ginjal, hanya beberapa orang saja yang mengalaminya.Virus ini akan
menyerang penderita yang miliki kekebalan tubuh rendah. Merekaseperti lansia,
orang yang mudah lelah, anak kecil, serta mereka yang sedang dalam perjalanan.Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola
penularanMERS-Cov.Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan
tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapatmelalui
media sebagai berikut yaitu :1.
Langsung melalui
percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.2.
Kontak langsung dengan
penderita3.
Tidak Langsung melalui
kontak dengan benda yang terkontaminasi virus
PENYEBAB PENYAKIT MERS
Middle East
Respiratory Syndrome atau disingkat MERS adalah penyakit virus
pada pernapasan yang disebabkan oleh corona virus yang disebut MERS-Cov. Virus ini pertama
kali dilaporkan mewabah di Arab Saudi pada tahun 2012.Corona virus adalah
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusiadan hewan. Pada
orang, corona virus dapat menyebabkan penyakit mulai dalam tingkatkeparahan
seperti flu biasa hingga Sindroma Pernapasan Akut atau SARS (Severe
AcuteRespiratory Syndrome).MERS Coronaviruses pertama kali terdeteksi pada
bulan April 2012, ini merupakanvirus baru (novel coronaviruses) yang belum
pernah terlihat pada manusia sebelumnya.Pada kebanyakan kasus,virus ini telah
menyebabkan penyakit yang parah, bahkansetengah dari kasus yang tercatat mengalami
kematian.Hingga kemudian, corona virus ini dikenal sebagai Middle East
RespiratorySyndrome Coronaviruses (MERS-Cov). Nama itu diberikan Coronavirus
Study Group ofthe International Committee di Taxonomy of Viruses pada May
2013.Karena penyebarannya yang semakin meluas sejak April 2012 hingga awal
tahun2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan sejak Mei
laluuntuk mewaspadai ancaman penyebarannya.Arab Saudi adalah sumber penularan
pertama, dengan jumlah kasus mencapai 378dan 107 kematian. Tetapi sedikitnya
ada 14 negara yang juga melaporkan kasus penyakitini, antara lain Mesir,
Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia,Oman, Perancis,
Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan kini Amerika Serikat.Sampai saat ini,
masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-Cov, karena
telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang salingkontak
dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada
petugaskesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus
infeksi MERS-Covdi Arab Saudi, Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia,
dan Italia jugadiinvestigasi.Data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa MERS
terbukti bisa ditularkan antarmanusia. Meski begitu, tampaknya penyakit ini tak
bisa menyebar sangat cepat sepertiSARS pada tahun 2003. Virus MERS terus
mendapatkan pengawasan ketat dari para ahliuntuk berjaga-jaga jika virus ini
berkembang menjadi ancaman yang semakin berbahaya.Peneliti belum mengetahui
secara pasti cara virus MERS ditularkan ke manusia,namun virus ini sudah
ditemukan pada kelelawar dan unta. Para pakar mengatakan unta
kemungkinan besar menjadi binatang pembawa,
yang kemudian menularkannya padamanusia.Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar,
namun, beberapa penelitimenduga
bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyakditemukan di kawasan Timur
Tengah.Unta hampir
dipastikan menjadi sumber virus korona MERS di Timur Tengah. Hasil penelitian di negara tersebut menunjukkan kebanyakan unta, meski tidak semua,terinfeksi jenis virus yang secara genetik hampir identik
dengan virus yang menginfeksimanusia. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Universitas
Columbia, Universitas KingSaud, dan EcoHealth Alliance.Penyakit itu awalnya diyakini telah berpindah dari unta ke
manusia, pertama kalitampaknya
menular lewat kontak yang dekat dengan hewan-hewan itu. Akan tetapiakhir-akhir ini, para petugas
kesehatan yang merawat penderita MERS juga jatuh sakitakibat virus itu.Kesimpulan dicapai setelah
para peneliti menemukan adanya kecocokan genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan manusia pertamayang terinfeksi.Spekulasi lain yang terdapat di kalangan para peneliti
menyebutkan bahwa selainKelelawar,
Unta juga diduga kuat berkaitan dengan asal mula dan penyebaran virusCorona, dimana ditemukan
antibodi terhadap virus ini dalam tubuh hewan khas TimurTengah itu.Mekanisme penyebaran virus
Corona dari hewan ke manusia masih diteliti sampaisaat ini, meskipun ada dugaan
bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin pernahsecara tidak sengaja
menghirup debu kotoran kering Kelelawar yang terinfeksi.Saat ini, para peneliti masih
menyelidiki kemungkinan hewan lain yang menjadimediator penularan virus Corona guna menangani meluasnya
penyebaran penyakit ini,mengingat
bahwa jenis virus ini dikatakan lebih mudah menular antar-manusia dengandampak yang lebih mematikan
dibandingkan SARS.Untuk
itu juga para pejabat di badan kesehatan dunia (WHO) seperti informasi yangdilansir dari
www.voaindonesia.com juga menyatakan serta prihatin prihatin bahwavirus MERS mungkin akan
menular ke para peziarah kaum muslimin yang diperkirakanakan mengunjungi
tempat-tempat suci di Arab Saudi bulan depan dalam bulan Ramadan,atau jutaan lagi diperkirakan
akan datang bulan Oktober untuk menunaikan ibadah Hajidi Mekah
Untuk itulah para jamaah haji Indonesia serta
juga para tenaga kesehatan yang ikutserta dalam sebuah blog ini untuk selalu menjaga kesehatan
dan melakukan tindakan pencegahan akan penularan penyakit yang disebabkan oleh karena corona virus yangdisebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-Cov) ini
CARA MENGATASI PENYAKIT
MERS
Penderita Mers
Penyakit ini dapat
dicegah dengan selalu menjalankan pola hidup yang bersih dansehat, diantaranya
yaitu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis, beristirahat yangcukup,
rajin berolahraga, selalu mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir,memakai
masker atau menutup mulut dan hidung saat mengalami flu dan usahakan untuktidak
berada di luar rumah untuk sementara untuk mencegah penularan terhadap orang
lain.Selain itu sering-seringlah berkunjung ke dokter untuk melakukan cek
kesehatan
terutama jika mengalami gejala penyakit seperti batuk, demam, dan kesulitan bernapas dalam jangkawaktu
empat belas hari khususnya jika dalam waktu dekat akan berkunjung ke tempat
wabahMERS berada periksalah ke dokter setiap 6 minggu sekali dan melakukan
vaksinasimeningitis terlebih dahulu. Namun sampai saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit
ini, yang ada hanyalah obat untuk meringankan gejala atau akibat yang
ditimbulkandari penyakit MERS. Salah satu cara mengobati MERS adalah dengan
pemberian obat vaksinuntuk pengobatan hepatitis C yang secara klinis telah
teruji mampu mengurangi frekuensi
pertambahan replica virus MERS di dalam tubuh yang diujikan terhadap 6 kera yang telahterinfeksi
penyakit MERS.Vaksin untuk hepatitis C ini merupakan perpaduan antara obat
interferon-alpha 2bdan ribavirin yang hanya digunakan sebagai tahapan
awal pengobatan pada infeksi MERS.
Vaksin Vit C
Pada dasarnya penyakit
MERS ini dapat sembuh dengan sendirinya bila dilakukan perawatan yang
mendukung terhadap kondisi pasien yang dikarenakan adanya
batasan virusMERS. Jika kondisi pasien mendukung untuk penyembuhan sampai saat
batas virus ini tibamaka penyakit ini dapat sembuh, namun kenyataannya banyak
pasien yang tidak tertolongkarena tidak kuatnya kondisi tubuh untuk mencapai
masa batas virus yang dikarenakan virusini menyerang system kekebalan tubuh
sehingga banyak yang mengalami
komplikasi penyakit lainnya seperti pneumonia dan bronkhitis yang mempercepat pengrusakan imuntubuh
sampai tidak kuat lagi menahan hingga akhirnya meninggal dunia.Virus ini tidak
mudah menular jika hanya bersimpangan. Mers-Cov berpeluang besarmenular pada
kontak yang intens, seperti keluarga dari pengidap yang tinggal serumah,
atautenaga medis yang merawat pengidap.
sumber: Academia.com
0 komentar:
Post a Comment